kindhali.id,Jakarta- Insiden pemukulan Mahasiswa PMII Pamekasan, Madura Jawa Timur yang sedang melakukan aksi unjuk rasa menimbulkan aksi protes baru terhadap kepolisian yang dinilai represif dalam menangani demonstrasi.
Aksi protes terhadap kepolisian tersebut dilakukan oleh pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) DKI Jakarta, unjukrasa itu terjadi di depan Baharkam Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (30/6/2020).
Dalam aksi tersebut PMII meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak represif dalam penanganan demonstrasi, selain itu PMII DKI juga meminta agar mengusut tuntas dan menutup pertambangan galian C yang tidak memiliki izin di Pamekasan Madura Jawa Timur, serta menuntut agar Kepolisian untuk bertindak sesuai proporsional yang sesuai Protap Dalmas dan SOP penanganan demonstrasi.
Rizki Abdurrahman Wahid selaku Koordinator aksi mengatakan bahwa PMII DKI Jakarta, mengecam keras tindakan pemukulan terhadap seorang kader PMII Cabang Pamekasan Vicky oleh aparat kepolisian.
Oleh karena itu dalam momentum ulang tahun Bayangkara ke 74 Polri PMII berharap Polri sebagai penegak hukum seyogyanya bisa menjadi contoh dalam menjalankan aturan perundangan, serta bersepakat harus ada evaluasi dan pembenahan dalam menjalankan SOP Pengamanan dalam Penanganan Demonstrasi di Indonesia.
“Kita menuntut kepada Polri agar tidak arogan terhadap mahasiswa, dan harus memproses hukum oknum yang melakukan tindakan represif.” pesan Rizki. (adrian)